Direktur Jenderal Pajak Fuad Rachmany mengaku akan 'kenalan' dengan wajib pajak secara lebih dekat. Fuad selaku Dirjen Pajak baru akan menggenjot penerimaan negara dengan cara membuat profil para wajib pajak sehingga bisa lebih mengenal wajib pajak secara lebih detail dan akurat.
"Saya lagi mempelajari potensi pajak dan saya akan lihat segala macam, sistemnya, kita buat profil daripada perusahaan itu yang kita pelajari. Intinya bagaimana kita bisa mengenali potensi pajak kita secara lebih detail, lebih akurat dan kemudian bagaimana kita mempunyai suatu mekanisme yang terbaik dan efektif untuk bisa merealisasi potensi itu," ujar Fuad saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jalan wahidin Raya, Jakarta, Jumat (4/2/2011) malam.
Selain itu, Fuad menyatakan dirinya akan memperkuat kepemimpinan di Ditjen Pajak sehingga bisa memperbaiki sistem dan menutup celah penyelewengan.
"Kita lagi melihat kira-kira nanti organisasinya kayak gimana itu kita akan memperkuat line of command mau kita akan perbaiki," tandasnya.
Pada tahun 2011 ini, Ditjen Pajak memiliki tugas memungut penerimaan negara sebesar Rp 764,406 triliun (pajak plus PPh Migas) dengan tax ratio 12,1 persen. Namun, walaupun berupaya menggenjot penerimaan pajak, Fuad masih enggan merevisi tax ratio tersebut karena nilainya sudah ditentukan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.
"Sekarang kan targetnya 12,1 persen. Itu kan target APBN itu dari BKF yang ngatur berapa penerimaan pajak yang diharapkan," tuturnya pada Rabu lalu. Sumber: detikfinance
"Saya lagi mempelajari potensi pajak dan saya akan lihat segala macam, sistemnya, kita buat profil daripada perusahaan itu yang kita pelajari. Intinya bagaimana kita bisa mengenali potensi pajak kita secara lebih detail, lebih akurat dan kemudian bagaimana kita mempunyai suatu mekanisme yang terbaik dan efektif untuk bisa merealisasi potensi itu," ujar Fuad saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jalan wahidin Raya, Jakarta, Jumat (4/2/2011) malam.
Selain itu, Fuad menyatakan dirinya akan memperkuat kepemimpinan di Ditjen Pajak sehingga bisa memperbaiki sistem dan menutup celah penyelewengan.
"Kita lagi melihat kira-kira nanti organisasinya kayak gimana itu kita akan memperkuat line of command mau kita akan perbaiki," tandasnya.
Pada tahun 2011 ini, Ditjen Pajak memiliki tugas memungut penerimaan negara sebesar Rp 764,406 triliun (pajak plus PPh Migas) dengan tax ratio 12,1 persen. Namun, walaupun berupaya menggenjot penerimaan pajak, Fuad masih enggan merevisi tax ratio tersebut karena nilainya sudah ditentukan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.
"Sekarang kan targetnya 12,1 persen. Itu kan target APBN itu dari BKF yang ngatur berapa penerimaan pajak yang diharapkan," tuturnya pada Rabu lalu. Sumber: detikfinance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar